Empat Aplikasi Raih Terbaik Telkomsel The NextDev 2017

Ririek Adriansyah Direktur Utama Telkomsel didampingi oleh salah satu juri The NextDev 2017 Samuel Pangerapan Dirjen Aplikasi Informatika saat memberikan penghargaan kepada empat aplikasi terbaik Telkomsel The NextDev 2017 di Jakarta, Senin (20/11).

Telkomsel The NextDev 2017, kompetisi yang mendorong anak muda Indonesia untuk berkarya lewat teknologi, telah sampai pada puncaknya. Setelah melewati berbagai tahapan seleksi sejak Juli 2017, Cekmata, Squline, Karapan dan Marlin Booking, terpilih empat pemenang. Mereka menyisihkan finalis yang masuk ke babak Top 20. Keempat aplikasi terbaik ini dinilai memiliki kemampuan untuk memberikan solusi bagi masalah-masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengucap selamat kepada empat aplikasi terbaik The NextDev 2017. Ririek berharap, semoga aplikasi-aplikasi ini dapat memberikan dampak langsung yang positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, agrikultur, dan transportasi.

“Setiap tahunnya kompetisi The NextDev terus menelurkan aplikasi digital yang inovatif. Ini menunjukkan tingginya kreativitas anak muda Indonesia untuk mencari solusi menggunakan teknologi bagi permasalahan yang ada di lingkungannya. Ini sesuai upaya Telkomsel dalam membangun ekosistem digital di Indonesia. Dimana salah satu komponen utamanya adalah kehadiran berbagai aplikasi yang berkualitas ciptaan anak negeri,” ujar Ririek dalam rilisnya, Senin (21/11).

Empat aplikasi Cekmata, Squline, Karapan, dan Marlin Booking berhasil menjadi pemenang The NextDev 2017 setelah melewati fase akhir penjurian berdasarkan penilaian panel juri, terdiri dari praktisi startup dan pakar teknologi, yaitu Irfan Tachrir (Direktur HCM Telkomsel), Samuel Pangerapan (Dirjen Aplikasi Informatika), Ariff Kamal (Associate SEO Director GroupM), Dayu Dara (Vice President GO-JEK), Dennis Adhiswara (CEO Layaria), dan Alamanda Shantika (Co-Founder Binar).

Pada fase penjurian akhir tersebut, sebanyak 20 finalis The NextDev melakukan Final Pitching di hadapan panel juri selama tiga menit. Mereka berusaha meyakinkan panel juri mengenai kompetensi startup dan aplikasi digital yang mereka kembangkan berdasarkan masalah yang ditemukan, solusi yang ditawarkan, validasi pasar, model bisnis, rencana pengembangan produk, strategi pengembangan bisnis, serta kapabilitas tim.

Berdasarkan hasil final pitching, para finalis kembali disaring menjadi delapan finalis (dua finalis dari masing-masing kategori: e-Health, e-Education, e-Agriculture, dan e-Transportation). Kedelapan finalis yang terpilih ini kemudian melakukan ‘Startup Battle’, untuk menentukan pemenang utama dari setiap kategori.

Sebagai persiapan untuk menghadapi fase penjurian akhir, 20 finalis The NextDev 2017 terlebih dahulu mengikuti mini bootcamp. Pada pelatihan singkat dan intensif ini, mereka mendapatkan materi tentang Public Speaking, Startups Financing, dan Character Building for Startup Success yang difasilitasi oleh praktisi terkait yaitu Yosanova (Assistant Vice President Mark Plus), Dheta Aisyah (Chief Business Development Officer Binar Academy) dan Danu Wicaksana (CEO TCASH).

Empat aplikasi terbaik The NextDev 2017 mendapatkan hadiah utama berupa 7M (Market Access, Marketing, Mentoring, Management Trip, Money, Monetizing dan Match Expert), dan bersama dengan finalis lainnya akan mengikuti pelatihan lanjutan dari Telkomsel dalam program The NextDev Academy. Program ini akan mengasah dan mempertajam kualitas aplikasi yang diciptakan startup.

Dengan berpartisipasi dalam akademi ini, para finalis The NextDev akan berkesempatan untuk meningkatkan skalabilitas social technopreneurs melalui pengembangan diri dan peningkatan kemampuan di bidang research and customer development, design sprint, branding, product development, serta business model and bootstrapping.

“Kami melihat teknologi bisa menjadi percepatan dalam penyelesaian suatu masalah. Melalui The NextDev, kami harap program ini bisa memberikan inspirasi bagi lebih banyak lagi anak muda Indonesia untuk berkarya melalui teknologi, mewujudkan ide dan impian mereka melalui kreasi aplikasi digital yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat luas”, tutup Ririek. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *