CBA Ungkap Uang Negara Terkuras Untuk Pencitraan Sang Presiden

oto: istimewa rahasiakartukredit.weebly.com

Center for Budget Analysis (CBA) menyayangkan tema revolusi mental, penggunaan anggaran atau money follow program malah menunjukkan terkurasnya uang negara. CBA melihat bukannya money follow program yang berjalan, tapi APBN malah digunakan untuk meningkatkan citra.

Koordinator Investigasi CBA Jajang Nurjaman mengatakan monye follow program, maksudnya, penggunaan uang negara harus difokuskan pada program yang sudah ditentukan khususnya program prioritas. Dalam dua tahun terakhir 2017 dan 2018, pemerintah menjalankan program mirip Bantuan Langsung Tunai (BLT) di era SBY, yakni bagi-bagi sembako yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 21,2 miliar.

“Padahal sebelumnya Jokowi sempat menyindir program tersebut tidak mendidik, namun apa lacur mendekati tahun politik Jokowi seperti menelan ludahnya sendiri dengan program bagi-bagi sembako,” ungkap Jajang di Jakarta, Minggu (27/5).

Selain itu, rinci Jajang, keluarnya PP No 20 tahun 2018 tentang tunjangan hari raya yang diperuntukan bagi pimpinan dan pegawai nonpegawai negeri sipil lembaga nonstruktural jelang lebaran ini. Tidak tanggung-tanggung anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 35,7 triliun. Atau naik 68,9% dibanding THR tahun sebelumnya.

“Sebagai catatan, THR yang dibagikan dalam porsinya hanya dinikmati pimpinan. Misalnya pimpinan lembaga nonstruktrural (LNS) bisa memperoleh THR sampai Rp24.980.000. Sedangkan untuk pegawainya hanya memperoleh Rp3.401.000,” bebernya.

Tidak berhenti sampai sini, Jajang menyebut presiden melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani akan memberikan THR sebesar Rp 440 miliar untuk pegawai honorer di tingkat kementerian pemerintahan pusat. Kebijakan ini tidak berlaku bagi honorer di tingkat pemerintah daerah. Padahal honorer di tingkat daerah juga tak kalah soal pengabdiannya kepada negara.

“Dalam program THR ini, menurut CBA selain akan menguras keuangan negara, realisasinya hanya akan menghasilkan ketidakadilan bagi kelompok lainnya yang selama ini jelas-jelas mengabdi kepada negara dan masyarakat misalnya  guru honorer dan honorer di pemerintah daerah,” tuntasnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *