Asian Games 2018, Sarinah Alami Dampak Positif Penjualan Merchandise Hingga Mancanegara

Pusat perbelanjaan Sarinah sudah merasakan dampak positif dari ajang Asian Games 2018. Walau baru resmi dimulai 18 Agustus 2018 nanti, tapi penjualan merchandisenya seperti kaos, maskot, tumbler, tas, gantungan kunci dan sebagainya, sudah sangat banyak bahkan hingga ke mancanegara.

Director of Retail PT Sarinah (Sarinah) Lies Permana Lestari mengatakan, penjualan ke luar negeri didukung oleh strategi bisnis online. Mal pelat merah di bawah PT Sarinah ini, kata Lies, selain membuka toko offline, juga membuka penjualan di store online, sarinah.co.id.

“Penjualan merchandise Asian Games 2018 memang sudah dilakukan. Responnya sangat bagus. Masyarakat antusias membeli merchandise-merchandise tersebut. Bahkan hingga mancanegara tertarik membeli, seperti pemesanan dari Belanda, Jepang khusus barang-barang merchandise Asian Games 2018. Ada juga dari Eropa Timur ada yang memesan dalam jumlah banyak,” ujar Lies, di stand penjualan Merchandise Asian Games 2018 dalam mal yang terletak di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (12/8).

Diakui Lies, pihaknya ditunjuk untuk menjadi official partner dari Inasgoc dengan menjual merchandise-merchandise  Asian Games. Menurutnya, sudah dari 2016 pihaknya melakukan pendekatan terkait ajang Asian Games kepada Inasgoc. “Kami bicara bahwa Sarinah siap menjadi partner menjual merchandise-merchandise  Asian Games. Bahkan sebelumnya  kami juga tawarkan Sarinah saja yang bikin merchandisenya,” jelasnya.

Namun ternyata kontrak pembuatan merchandise  sudah  dimulai pada 2015. Karena itu, Sarinah hanya partneran dengan Inasgoc. “Mereka  juga tidak bisa sendiri butuh partner untuk menjual merchandise tersebut. Jadi kami hanya menjual saja. Barang-barang  ini dari Inasgoc, mereka sudah ada lisensi. Sarinah hanya menjualkan, market placenya. Karena kami mengikuti Inasgoc, harga merchandise tetap sama tidak kami naikan,” ujar Lies.

Store merchandise Asian Games tidak hanya ada di Sarinah Thamrin. Namun ada juga di Sarinah banyumanik Semarang, Sarinah Malang,  Sarinah Bandara  Terminal 3 Jakarta, Palembang, Semarang, Surabaya dan Bali. “Kita juga ada di bandara-bandara,” ujarnya.

Menurut Lies, pihaknya optimistis penjualan merchandise di dalam negeri terus melonjak. Apalagi saat ini saja banyak masyarakat yang datang membeli. Inasgoc juga cepat memasok merchandise. “Selain itu, Sarinah sudah ditunjuk sebagai destinasi wajib bagi para peserta asian games. Kami resmi sudah ditunjuk Kementerian Pariwasata dan Pemda DKI,” imbuhnya.

Jadi nama Sarinah, klaim Lies, sudah ada dibuku guidence mereka. Selain itu ada jugaada juga Monas, Kota Tua, Musium Nasional, Sarinah dan ancol. Jadi target kami menjual sebanyak-banyaknya merchandise. Selain itu, pihaknya juga menggandeng kerjasama dengan salah satu bank. Untuk belanja dengan nilai nominal yang ditentukan dapat merchandise.

Adapun kinerja PT Sarinah menurut Lies sangat baik. Pada semester I mencapai 130 persen dari RKAP. Atau yang ditargetkan oleh Kementerian BUMN. “Kita offline dan online berusaha masuki. Di offline sudah cukup kuat. Kami juga masuk ke pasar online. Kerjasama dengan market place.  Tantangannya saat ini  bagaimana kita bisa kompetitif. Kita juga ingin online kita menjadi salah satu trendsetter,” pungkasnya. (lin/ipo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *