Akan Buka Texas dan Vermont, Trump: China Harus Bertanggung Jawab Atas Wabah Virus Corona

Presiden AS Donald Trump. foto: indopos.co.id

Presiden Amerika Serikat Donald (AS) Trump meminta China harus menghadapi konsekuensi kalau sebetulnya bertanggung jawab atas pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

semarak.co -“Kalau itu memang kesalahan, ya itu kesalahan. Tapi kalau mereka secara sadar bertanggung jawab, ya menurut saya harus ada konsekuensi,” kata Trump kepada para wartawan pada konferensi pers harian, pada Sabtu (18/4/2020), seperti dilansir Reuters.

Bacaan Lainnya

Ia tidak memberikan keterangan rinci soal tindakan apa saja yang mungkin akan diambil Amerika Serikat. Trump dan beberapa pembantu senior telah mengeluarkan kritik tajam terhadap Tiongkok, yang dianggap tidak transparan setelah virus corona muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Pekan ini, Trump menghentikan bantuan bagi Organisasi Kesehatan Dunia yang ia anggap berpihak pada Tiongkok. Washington dan Beijing, dua ekonomi terbesar di dunia, telah secara terbuka berdebat soal virus tersebut.

Trump pada awalnya memuji langkah Tiongkok dalam menangani wabah corona tapi ia dan beberapa pejabat tinggi AS juga menyebut wabah tersebut sebagai”virus China dan dalam beberapa hari belakangan meningkatkan retorika mereka.

Trump mengatakan hubungan AS- China berjalan dengan baik sampai kemudian mereka melakukan ini. Ia mengacu pernyataannya itu pada kesepakatan sektor pertanian tahap pertama, yang dicapai baru-baru ini dengan tujuan untuk memadamkan perang dagang antara kedua negara.

Menurut Trump, pertanyaannya sekarang adalah yang terjadi dengan virus corona itu apakah kesalahan yang tak bisa dihindari, atau dilakukan secara sengaja? “Ada perbedaan besar antara kedua hal itu,” katanya.

Trump juga mempertanyakan masalah terkait sebuah laboratorium virologi di Wuhan. Fox News pekan ini melaporkan bahwa laboratorium itu kemungkinan telah mengembangkan virus corona sebagai bagian dari upaya Tiongkok untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan memerangi virus tersebut.

Trump mengatakan pemerintahannya sedang berupaya memastikan apakah virus itu muncul dari sebuah laboratorium milik Tiongkok. Selain itu, Trump meragukan catatan kematian di Tiongkok akibat penyakit virus corona baru Covid-19, yang angkanya kemudian pada Jumat (17/4/2020) direvisi.

China mengatakan sebanyak 1.300 orang yang meninggal karena Covid-19 di Kota Wuhan adalah jumlah yang tidak terhitung. Angka tersebut merupakan setengah dari jumlah keseluruhan. Namun, Tiongkok membantah tuduhan bahwa pihaknya menutup-nutupi angka.

Di bagian lain Trump mengatakan negara bagian Texas dan Vermont akan mengizinkan bisnis tertentu untuk dibuka kembali pada Senin besok (20/4/2020) sambil tetap mengamati tindakan pembatasan terkait pencegahan penyebaran virus corona.

Ia juga mengatakan Montana akan mulai mencabut pembatasan pada Jumat (17/4/2020). “Kami terus melihat sejumlah tanda-tanda positif bahwa kasus infeksi virus corona telah melewati puncaknya,” kata Trump kepada wartawan.

Namun, beberapa gubernur negara bagian telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan bertindak sebelum waktunya untuk membuka kembali perekonomian di wilayah mereka sampai lebih banyak tes COVID-19 dilakukan.

Para pemimpin bisnis juga mengatakan kepada Trump bahwa negara perlu melakukan langkah pengujian COVID-19 yang menyeluruh sebelum perusahaan mereka dapat kembali beroperasi normal. Pada Sabtu (18/4/2020), Trump mengatakan langkah pengujian kita menjadi lebih baik dan semakin baik, tapi ia tidak memberikan bukti nyata.

Dia bahkan mengatakan para gubernur dari kalangan Partai Republik maupun Demokrat “telah mengumumkan langkah konkret untuk memulai fase pencabutan pembatasan secara aman dan bertahap.

“Texas dan Vermont akan mengizinkan bisnis tertentu untuk dibuka pada Senin besok (20/4/2020) dan pada saat yang sama masih membutuhkan tindakan yang tepat untuk pembatasan sosial,” kata Trump.

Pada Sabtu (18/4/2020), sejumlah pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Texas, Austin, dengan meneriakkan “AS! AS!” dan “Mari kita bekerja!” Pada Sabtu pagi (18/4/2020), Gubernur New York — negara bagian yang menjadi pusat epidemi corona di AS– Andrew Cuomo mengatakan keadaan New York yang terpukul wabah COVID-19 mungkin akhirnya dapat melewati masa terburuk dari krisis kesehatan. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *