12 Ribu Pelari Akan Berlaga di Mandiri Jogja Marathon 2020

Mandiri Jogja Marathon tahun sebelumnya. foto: internet

Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta bersama Bank Mandiri kembali menggelar ajang marathon internasional di Yogyakarta untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia.

semarak.co -Lomba Lari bertajuk Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2020 yang memperebutkan hadiah lebih dari Rp1 miliar ini akan diikuti 12 ribu pelari dari dalam dan luar negeri.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, Masyarakat Yogyakarta sangat mendukung ajang lari marathon ini karena dapat mendukung pengembangan pariwisata.

“Terlebih lomba ini akan melewati desa-desa, persawahan dan candi-candi yang dapat menjadi objek menarik yang dapat dikunjungi pelari,” kata Singgih di Jogjakarta, seperti dirilis Humas Bank Mandiri, Kamis (20/2/2020).

Penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon, lanjut Singgih, juga melibatkan banyak sekolah, sanggar, komunitas seni dan kelompok-kelompok lainnya untuk berperan aktif dalam memeriahkan MJM 2020.

Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, animo pecinta olahraga lari terhadap event ini sungguh luar biasa.

“Untuk itu, kami akan terus berusaha untuk memperbaiki kualitas penyelenggaraan agar ajang yang menggabungkan olah raga dan pariwisata ini dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Tahun ini, MJM 2020 mengangkat tema Culture, Sport & Tourism sehingga akan lebih mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya lokal yang dapat memacu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Provinsi yogyakarta dan sekitarnya.

“Kami akan terus meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon agar ke depan event ini dapat menjadi kalender tetap para pelari dari berbagai negara, terlebih antusiasme masyarakat untuk mengikuti ajang ini sangat tinggi yang ditunjukkan dari meningkatnya jumlah peserta dari 7.500 di tahun lalu menjadi 12 ribu di 2020 dimana lebih dari 80% pesertanya berasal dari luar Yogyakarta,” ujar Rudi.

Ajang Mandiri Jogja Marathon 2020 sendiri berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Tahun ini, MJM digelar selama 2 hari, pada Sabtu-Minggu besok, 28-29 Maret 2020. Pada hari pertama, lomba lari yang digelar adalah kategori 5K dan 10K dengan jumlah peserta mencapai 7 ribu pelari.

Sementara di hari kedua, 29 Maret 2020, akan digelar lomba kategori Half Marathon dan Full Marathon dengan total peserta mencapai 5 ribu pelari.  “Dalam pemilihan rute lari, kami mempertimbangkan kenyamanan para pelari dimana peserta lomba dapat berkompetisi sambil menikmati keindahan alam dan kehangatan masyarakat Yogyakarta,” ungkap Rudi.

Sekretaris Perusahaan TWC Emilia Eny Utari mengemukakan bahwa TWC secara konsisten berkolaborasi mendukung kesuksesan acara ini, dimana lokasi start dan finish berada di kawasan Candi Prambanan.

“Olahraga lari merupakan salah satu aktifitas yang dapat mendatangkan wisatawan karena olahraga ini masih menjadi tren yang banyak diminati masyarakat. Untuk itu, kami akan terus mendukung penyelenggaraan event ini dan akan memperkuat kolaborasi untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan acara,” kata Emilia.

Race Director Mandiri Jogja Marathon Pandu Buntaran mengemukakan bahwa, peserta dapat melakukan race pack collection pada 25-27 Maret 2020 untuk kategori 5K dan 10K serta tanggal 25-28 Maret 2020 untuk kategori Half Marathon dan Full Marathon. Lokasi race pack collection sendiri berada di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta.

Di rute, peserta akan melewati berbagai destinasi. Bermula dari titik start di lapangan utama Roro Jonggrang, selanjutnya pemandangan akan dinikmati mulai Km 13 hingga 15 yang mana pelari akan memandang gugusan Gunung Merapi.

Selanjutnya di Km 26, pelari akan disambut oleh Monumen Taruna Perjuangan dengan Museum Pelataran selanjutnya Km 37-39 pelari ditemani oleh indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, sedangkan di Km 40 ada pemandangan Candi Sewu dan Candi Bubrah dan hingga akhirnya finish di Candi Prambanan.

Selain titik tersebut, di beberapa rute lainnya pelari juga akan menikmati pemandangan sawah dan nuansa pedesaan yang sangat khas dengan kearifan lokal jawa khususnya DI Yogyakarta. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *